Jumat, 28 Mei 2010

motivasi bekerja

Menurut saya secara sederhana motivasi adalah keinginan untuk melakukan sesuatu, atau dorongan yang menyebabkan orang melakukan sesuatu.Menurut David Mc Clelland, seorang karyawan bisa termotivasi untuk bekerja karena beberapa hal.


Pertama, karena dia ingin memiliki jabatan, ingin menjadi pimpinan, ingin memiliki anak buah yang bisa diatur untuk membantu dia.Targetnya adalah kekuasaan, need for power.

Kedua, karena dia ingin memiliki hubungan sosial yang luas, ingin punya banyak teman seprofesi, ingin bersosialisasi dengan relasi dan pelanggan.Targetnya adalah pertemanan, need for afiliation.
Ketiga, karena dia ingin meniti karir menuju puncak manajemen perusahaan dengan terus menjaga prestasi kerjanya dan memenuhi target-target yang ditetapkan untuk kemajuan perusahaan.Targetnya adalah berprestasi tinggi, need for achievement.


Untuk bisa sukses bekerja pada lembaga yang kental dengan kekuasaan misalnya politisi, militer, lembaga hukum, pengacara, need for power perlu diperkuat dan dijadikan dominan.Untuk sukses bekerja pada institusi sosial misalnya rumah sakit, yayasan, organisasi keagamaan, tentu saja need for affiliation yang harus dominan.Untuk sukses pada organisasi komersial yang berorientasi laba, misalnya perusahaan, bisnis UKM, waralaba, need for achievement perlu mendominasi kerja karyawannya.


Terlepas dari pertanyaan, manakah dari ketiga macam motivasi ini yang terbaik, motivasi itu mempengaruhi seseorang bisa dari dalam (internal motivation) dan juga bisa dari luar (external motivation).Manakah yang lebih besar pengaruhnya?Atau manakah motivator yang paling dahsyat?


Motivasi dilihat dari dimensi usia: anak-anak, remaja, kawula muda, dewasa, dan tua memiliki gradasi yang berlawanan.Anak-anak perlu selalu dimotivasi ayah ibunya (external motivation) untuk melakukan sesuatu yang dikehendaki, kadang-kadang motivasinya juga harus diulang-ulang, karena anak-anak belum tahu apa yang harus dilakukan.Semakin dewasa seseorang harus semakin membesar porsi internal motivation-nya (bisa memotivasi diri sendiri), sebaliknya porsi external motivation-nya harus semakin mengecil.


Dari pengalaman hidupnya, Andrie Wongso menyimpulkan: motivasi itu ibarat api yang membakar dari dalam diri kita.Mulanya seperti sekam (bara) harus dipupuk terus hingga bisa menjadi api kecil, dan akhirnya akan menjadi api yang menyala berkobar-kobar.Motivasi internal harus semakin membesar bila perlu sampai luber (lebih dari 100%), sebaliknya motivasi eksternal akan menjadi semakin mengecil.


Inilah kuncinya! Internal motivation yang utama.Di tempat kerja kita saat ini sebagai profesional atau pebisnis, manakah yang lebih dominan mempengaruhi kerja kita yang membuat kita berprestasi?Kalau itu gaji, komisi, bonus, fasilitas, jabatan yang memotivasi kerja kita, itu adalah eksternal motivation.Kalau itu jualannya laku keras, bisa menang tender, bisa ekspor produk keluar negeri, itu adalah eksternal motivation juga.Adakah internal motivation dari dalam diri kita sendiri?
Menurut Andrie, internal motivation bisa muncul karena dua hal: keterpaksaan (negative motivation) dan kesenangan (positive motivation).


Keterpaksaan timbul karena harus bekerja, harus cari duit, harus survive.Motivasi negatif ini juga bisa berupa ancaman, intimidasi, denda, pemotongan gaji, penurunan jabatan dan fasilitas kerja dsb. Namun lama-lama setelah terbiasa dan menguasai cara mengerjakannya akan bisa menjadi menyenangkan juga. Kesenangan melakukan sesuatu pastilah membuahkan hasil yang sepadan karena kita mencintai pekerjaan kita.Tidak ada lagi hal yang terindah di dunia ini kecuali melakukan sesuatu yang kita senangi (hobi) dan mendapatkan imbalan materi (uang, gaji, komisi, bonus) dan non-materi (pujian, kedudukan, jabatan).


Tumbuhkanlah dan pupuklah internal motivation Anda dan Anda akan menjadi lebih dahsyat, lebih luar biasa!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar